BUDIDAYA PADI DENGAN PRODUK PMD

BUDIDAYA TANAMAN PADI

A.   PETUNJUK PERSEMAIAN / PEMBIBITAN
                 
1.    Pembibitan
1.    Persiapan Lahan
·      Perlakuan lahan : dipupuk kandang, Disemprot/dikocor larutan OTO,Power Hara, B10 Mikron masing-masing 2 tutup pertangki per 500 m. Untuk keperluan per Ha lahan tanaman.
2.    Persiapan benih :
·      Seleksi benih, benih direndam dengan air hangat dan diganti air kemudian + B10 Mikron 1 tutup/ 10 liter air. Air sisa rendaman, siramkan pada lahan persemaian.
·      Penebaran benih harus merata tidak boleh bergerombol, tidak boleh terlalu rapat, agar nanti jadinya bervigol besar - besar atau (stereg).
3.    Perawatan bibit
·      Pengairan dijaga secukupnya.
·      Disiangi bila ada gulma / rumput tumbuh.
·      Disemprot dengan larutan Foton X dan B10 Mikron masing-masing dosis 0,5 cc/ltr air pada umur 12 HSS dan tiga hari sebelum tanam.
·      Pengendalian hama penyakit bila ada.

4. Transplanting/pindah tanam:
Satu hari sebelum  bibit dicabut (didaud = jawa) maka lahan harus digenangi /       direndam air agar mudah pencabutan benih dan tidak merusak bibit. Penjelasan:
·      Umur bibit dicabut (didaud=jawa) berkisar  15 HSS – 24 HSS dan sebaiknya segera tanam .

B.     PERSIAPAN  LAHAN SAWAH / MEDIA TANAM


a.    Tanah dibajak (2x bajak) pada saat 15 – 7 hari sebelum tanam kemudian dirotasi agar  lebih rata, selanjutnya finishing / terakhir (angler = jawa).
b.   Lahan digenangi  air setinggi  ±  5 cm (bisa nyekek = jawa), kemudian  jalan  masuk keluarnya air ditutup (agar pupuk tidak hanyut) lalu disemprot dengan larutan  OTO dan Stel nozel semprotan agak boros / tidak ngabut. Semprotkan secara merata ke permukaan.
c.    Kemudian digenangi air lagi (jalan keluar  masuk air tetap  ditutup, agar pupuk Kompos / OTO dan Power Hara tidak hanyut).
d.    Dibiarkan meresap sampai habis (asat=jawa), lahan siap ditanami.
e.    Pada pengairan berikutnya (setelah ada tanaman), cara pengairan jangan terlalu deras, agar tidak menghanyutkan pupuknya (jaga sedemikian agar pupuk / kompos / OTO   betul – betul meresap ditempat).

C.   PENANAMAN (transplanting)


a.    Jangan menanam terlalu dalam karena akar mula-mula akan mati dan berganti pada ruas diatasnya                                                                                      
b.    Jangan ditekuk / bengkok, karena akan membuat / menyebabkan tanaman kerdil dan kurang anakan. Umur bibit tidak boleh terlalu tua, yang bagus kisaran 15 HSS – 24 HSS, Bila terlalu tua akan kurang anaknya.

D.  PENYEMPROTAN.
ORGANIK tanpa PUPUK KIMIA


Waktu
Macam sartek
Dosis pertangki 14 liter
Fungsi
Lahan Dibajak
 OTO
10 tutup
Pembusukan sisa tanaman
Lahan Digaru
Power Hara
10 tutup
penguraian unsur hara tanah
3 HST, 6 HST,
9 HST
BIO Mikron, Mikro Power, Foton X, Power Hara
2 tutup luar
(masing-masing)
Pembentukan akar baru / stater
16 HST, 23 HST, 30 hst, 37 HST, 42 HST
BIO Mikron, Mikro Power, Foton X, Power Hara
2 tutup luar
(masing-masing)
Memperbanyak Anakan
Sebelum Berbunga (Sebelum Mrapu)
BIO Mikron, Mikro Power, Foton X, Power Hara, sexer
1 tutup luar
(masing-masing)
½ tutup Sexer
Pembuahan / Penyerbukan
Akan lebih optimal
Masak susu
(jika perlu)
BIO Mikron, Mikro Power, Foton X, Power Hara, Sexer
1 tutup luar
(masing-masing)
½ tutup Sexer
Tambah bobot

NB:Dosis diatas hanya alat tangki (hand sprayer) dan tidak untuk alat mesin                   (power sprayer)
HST : Hari Setelah Tanam

E.  PENGAIRAN DAN DRAINASE


Perhatian:
Disamping untuk kebutuhan hidup, maka air untuk tanaman harus cukup mengandung udara (O2) untuk keperluan pernafasan akar, apabila air tidak bisa atau sulit meresap atau sulit mengalir maka akan bermasalah bagi pertumbuhan tanaman, sebab itu harap diatur soal drainasenya terutama pada tanah-tanah yang becek (liat), dibuatkan selokan saluran air. Pengairan yang terlalu tinggi  (2 cm ke atas) dan terus menerus juga tidak baik bagi tanaman padi, karena dapat menghambat pertumbuhan anakan dsb.

F.     PENYIANGAN GULMA
Perhatian:
1.    Pemupukan yang salah aplikasinya (pada fase awal) dapat merangsang pertumbuhan gulma demikian juga kompos yang kurang matang banyak mengandung benih - benih gulma.
2.    Penyiangan dilakukan biasanya disekitar / saat akan dilakukan pemupukan ± umur 20 HST (melihat keadaan) kalau memakai alat (okrok / garuk= jawa) harus hati -hati jangan sampai menabrak rumpun padi karena merusak anakan.

0 komentar:

Posting Komentar